Budidaya sawi organik merupakan budidaya sawi tanpa menggunakan bahan kimia pada tahap awal sampai panen. jadi bahan-bahan yang digunakan yaitu bahan organik. sawi organik sudah menjadi tren di masyarakat karena terkenal aman untuk dikonsumsi dan sangat menyehatkan.
pada postingan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang budidaya sawi organik yang menyehatkan.
pada postingan kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang budidaya sawi organik yang menyehatkan.
berikut ini adalah langkah-langkah dalam budidaya sawi organik :
1. pemilihan benih sawi
usahakan memilih benih sawi yang varietas unggul karena benih yang jelek akan menghasilkan produksi sawi yang tidak bagus.
2. Penyemaian benih sawi
sebelum benih disemaikan benih direndam terlebih dahulu kurang lebih 2 jam. Buat media penyemaian dengan ukuran 1 x 1 m luas. media penyemaian terdiri dari tanah dan pupuk kompos yang dicampur hingga merata. Tebarkan benih sawi diatas media penyemaian secara merata kemudian tutup penyemaian tersebut dengan lalang kering atau pun jerami kering hingga tunas mulai muncul biasanya selama 2-3 hari. setelah 3 hari lalang kering di singkirkan kerena benih sudah mulai tumbuh tinggi. diatas media penyemaian dibuat naungan dengan tujuan supaya tetap terjaga kelembabannya. lakukan penyiraman secara rutin apalagi di musim kemarau lakukan tiap pagi dan sore hari.
3. Pengolahan Tanah
Pengolahan tanah bertuajuan untuk menggemburkan tanah, jika lahan yang akan diolah luas maka pengolahan tanah dapat dilakukan dengan menggunakan traktor. sebelum dilakukan pengolahan tanah alangkah lebih baiknya lahan dibersihkan terlebih dahulu supaya mudah dalam pengolahan tanahnya.
Setelah selesai pengolahan tanah buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan kita. Berikan pupuk dasar diatas bedengan kemudian di aduk hingga rata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang digunakan bisa kotoran sapi, ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari.
Setelah selesai pengolahan tanah buat bedengan dengan lebar satu meter dan tinggi 20-25 cm, panjang bedengan disesuaikan dengan kondisi lahan kita. Berikan pupuk dasar diatas bedengan kemudian di aduk hingga rata. Pemberian pupuk sebanyak 20 ton per hektar, pupuk yang digunakan bisa kotoran sapi, ayam atau kompos yang telah matang. Biarkan lahan selama 2-3 hari.
4. Pembuatan saluran drainase
Pembuatan saluran drainase ini juga penting karena kondisi drainase yang buruk akan berpengaruh pada pertumbuhan sawi yang kita tanam. buat saluran drenase di sekeliling lahan.
5. Penanaman
Penanaman dilakukan setelah kondisi lahan siap. penanaman bisa dilakukan setelah bibit sawi yang berdaun 3-4. Tanam bibit sawi di atas bedengan dengan jarak tanam 10 x 15 cm. Kemudian di siram dengan air agar tetap lembab.
6. Perawatan Tanaman Sawi Organik
Penyiraman
Penyiraman dilakukan rutin apalagi dimusim kemarau lakukan tiap pagi dan sore hari.
Penyiangan atau Pembersihan gulma
Penyiangan dilakukan setelah tumbuh rumput liar atau gulma di sekita tanaman sawi. Penyiangan gulma diperlukan pada usia tanaman satu minggu sejak dipindahkan.
Pemupukan organik
Pemupukan dengan menggunakan bahan organik alami seperti kotoran sapi atau pupuk kompos
Pemberantasan HPT
Dalam budidaya Tanaman sawi pasti faktor yang menyebabkan kegagalan dan kerugian adalah hama dan penyakit tanaman sawi. didalam budidaya tanaman sawi organik ini kita dituntut untuk mengendalikan hama dan penyakit dengan memanfaatkan dan menggunakan bahan-bahan organik. beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang sawi yaitu ulat dan cacing bulu, bercak daun, busuk basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, busuk daun, busuk akar, dan virus mosaik. Hal yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman sawi organik ini dengan membuat larutan nabati yang terbuat dari kipait dan gadung yang dicampur dengan sabun colek ataupun putih telur sebagai perekatnya. Larutan nabati ini diencerkan dan disemprotkan pada tanaman secukupnya. yang perlu diingat larutan ini hanya bersifat mengusir sementara saja.
Penyiraman dilakukan rutin apalagi dimusim kemarau lakukan tiap pagi dan sore hari.
Penyiangan atau Pembersihan gulma
Penyiangan dilakukan setelah tumbuh rumput liar atau gulma di sekita tanaman sawi. Penyiangan gulma diperlukan pada usia tanaman satu minggu sejak dipindahkan.
Pemupukan organik
Pemupukan dengan menggunakan bahan organik alami seperti kotoran sapi atau pupuk kompos
Pemberantasan HPT
Dalam budidaya Tanaman sawi pasti faktor yang menyebabkan kegagalan dan kerugian adalah hama dan penyakit tanaman sawi. didalam budidaya tanaman sawi organik ini kita dituntut untuk mengendalikan hama dan penyakit dengan memanfaatkan dan menggunakan bahan-bahan organik. beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang sawi yaitu ulat dan cacing bulu, bercak daun, busuk basah, penyakit embun tepung, penyakit rebah semai, busuk daun, busuk akar, dan virus mosaik. Hal yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman sawi organik ini dengan membuat larutan nabati yang terbuat dari kipait dan gadung yang dicampur dengan sabun colek ataupun putih telur sebagai perekatnya. Larutan nabati ini diencerkan dan disemprotkan pada tanaman secukupnya. yang perlu diingat larutan ini hanya bersifat mengusir sementara saja.
7. Panen Sawi Organik
Setelah umur 20 hari penanaman sawi organik bisa di panen. cara panen sawi organik ini bisa dengan cara dipotong pangkalnya atau dicabut.
Oke gan ... Demikian untuk postingan tentang budidaya sawi organik semoga bermaanfaat. ingat yaa dimana-mana sesuatu yang alami itu lebih bagus dan menyehatkan ......
Oke gan ... Demikian untuk postingan tentang budidaya sawi organik semoga bermaanfaat. ingat yaa dimana-mana sesuatu yang alami itu lebih bagus dan menyehatkan ......
0 comments
Post a Comment